Karena kedekatan dengan dealer Honda Mr. A sempat ditawarin untuk menjadi orang pertama yang mendapat CB150r di kotanya, tanpa perlu inden2, dan dapat spesial price, tapi setelah melihat produknya secara langsung, Mr. A kurang sreg dengan CB150r, Build of qualitynya, masih dibawah Vixion Lightning, finishing cat, cetakan body (tepian body) detailing gak sebagus dan serapi New Vixion, soal ini Mr. A memberikan Scoring 7 vs 8.5, soal kecepatan Mr. A gak terlalu ambil pusing, karena beliau sudah berkeluarga, lagipula dengan 6 speed dan DOHC masak bannya masih cungkring begitu, akhirnya beliau mencoba mencari alternative yang lain.
Pada New Vixion, beliau merasa yang paling minus ada pada desain kepala, dan juga beliau mendapat kesulitan untuk meminang new vixion baru saat bertanya-tanya dengan salesnya, penyakit UPPING PRICE, ama WAJIB LEASING kumat disetiap produk Yamaha, padahal dengan market share yang anjlok harusnya hal-hal seperti ini gak perlu terjadi. PR buat pabrikan Yamaha.
Akhirnya pilihan jatuh pada Yamaha Byson, bodynya yang besar dan gagah cocok menampung body Mr. A yang mirip kingkong, dan juga alasan yang paling besar adalah karena Byson bisa menenggak Premium, karena masih karburator, walaupun Sales CB150 dan New Vixion koar2 kalo produknya bisa menenggak permium, tapi Mr. A tak bergeming, rasanya kasihan untuk memberikan minum premium kepada motor2 Injeksi, baginya koar2 sales itu ya biasa, namanya juga sales… selain itu Mr A juga yang bukan fanboi merk apa2 karena dirumah juga punya motor Honda maupun Yamaha, merasa dalam pelayanan after sales seperti kualitas bengkel maupun penyediaan sparepart lebih oke Yamaha di kotanya, Klop lah beliau memilih Byson!
berdasarkan kisah nyata, komentator Blog juga yang galau memilih sepeda motor
Dari cerita diatas, kemampuan sebuah motor menenggak premium masih menjadi salah satu faktor terbesar dalam memilih kendaraan, bagaimana menurut friends?
Sumber : http://mariodevan.wordpress.com
Post a Comment